selamat datang

SELAMAT DATANG, WILUJENG SUMPING, WELCOME, DI DUNIA IPS SMPN 2 CIWARINGIN - KAB. CIREBON-JAWA BARAT, "BERSAMA KITA BISA MENUJU PERUBAHAN LEBIH MAJU"

Selasa, 29 Mei 2012

Kegiatan anak-anak Qu

PANDUAN PENYUSUNAN USULAN DAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)


1. Latar Belakang
    Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, pelatihan dan pendidikan, atau dengan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan nonpembelajaran secara profesional lewat penelitian tindakan secara terkendali. Upaya meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi saat menjalankan tugasnya  akan memberi dampak positif ganda. Pertama, peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran yang nyata.Kedua, peningkatan kualitas isi, masukan, proses, dan hasil belajar. Ketiga, peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Keempat, penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian.  
    Upaya peningkatan kemampuan meneliti di masa lalu cenderung dirancang dengan pendekatanresearch-development-dissemination (RDD). Pendekatan ini lebih menekankan perencanaan penelitian yang bersifat top-down dan bersifat kuat orientasi teoritiknya. Paradigma demikian dirasakan tidak sesuai dengan perkembangan pemikiran baru, khususnya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Pendekatan MPMBS menitikberatkan pada upaya perbaikan mutu yang inisiatifnya berasal dari motivasi internal pendidik dan tenaga kependidikan itu sendiri (an effort to internally initiate  endeavor for quality improvement), dan bersifat pragmatis naturalistik.
    MPMBS mengisyaratkan pula adanya kemitraan antar jenjang dan jenis pendidikan, baik yang bersifat praktis maupun dalam tataran konsep. Kebutuhan akan kemitraan yang sehat dan produktif, yang dikembangkan atas prinsip kesetaraan sudah sangat mendesak. Kemitraan  yang sehat antara LPTK dan sekolah adalah sesuatu yang penting, lebih-lebih lagi dalam era otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan. Penelitianpun hendaknya dikelola berdasarkan atas dasar kemitraan yang sehat (kolaboratif), sehingga kedua belah pihak dapat memetik manfaat secara timbal balik (reciprocity of benefits).
    Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan, sehingga proses pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan hasil belajar yang lebih baik, dapat diwujudkan secara sistematis. Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar (learning culture) di kalangan dosen di LPTK, dan guru-siswa di sekolah. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja, sebab pendekatan penelitian ini menempatkan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya sebagai peneliti, sebagai agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kolaboratif. 
    2. Tujuan
    1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah (SD, SMP, SMA dan SMK).
    2. Membantu guru dan  tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
    3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
    4. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
    5. Meningkatkan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PTK.
    6. Meningkatkan kerjasama profesional di antara pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dan LPTK.

      3. Bidang Kajian Penelitian Tindakan Kelas
      1. Masalah belajar siswa di sekolah (termasuk di dalam tema ini, antara lain: masalah belajar di kelas, kesalahan-kesalahan pembelajaran, miskonsepsi).
      2. Desain dan strategi pembelajaran di kelas (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas, partisipasi orangtua dalam proses belajar siswa).
      3. Alat bantu, media dan sumber belajar (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah penggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat).
      4. Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi).
      5. Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (termasuk dalam tema ini antara lain: peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik- peserta didik dan orangtua dalam PBM, peningkatan konsep diri peserta didik). 
      6. Masalah kurikulum (termasuk dalam tema ini antara lain: implementasi KBK, urutan penyajian materi pokok, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar).

        4.      Luaran Penelitian Tindakan Kelas
          Luaran umum yang diharapkan dihasilkan dari PTK adalah sebuah peningkatan atau perbaikan (improvement and theraphy), antara lain sebagai berikut.
          1. Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah.
          2. Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas.
          3. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
          4. Peningkatan atau perbaikan  terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
          5. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
          6. Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan  kompetensi siswa di sekolah.
          5. Pengusul Penelitian Tindakan Kelas
          1. Semua dosen LPTK (keguruan dan non keguruan) negeri maupun swasta dari semua program studi yang berkolaborasi dengan guru (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK) di sekolah/madrasah.
          2. Khusus untuk dosen LPTK non keguruan dapat mengusulkan PTK dengan catatan mereka harus berkolaborasi dengan guru bidang studi di sekolah.
          3. Para dosen LPTK yang  tidak  sedang terikat Kontrak Kerja Penelitian dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Menristek  (dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Lemlit), atau  tidak sedang studi lanjut (dibuktikan dengan Surat Keterangan Dekan).

            6. Kolaborasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
                a. Permasalahan penelitian tindakan kelas harus digali atau didiagnosis secara kolaboratif dan sistematis oleh dosen dan guru dari masalah yang nyata dihadapi  guru dan/atau siswa di sekolah. Masalah penelitian bukan dihasilkan dari kajian teoretik atau dari hasil penelitian terdahulu, tetapi masalah  lebih ditekankan pada permasalahan aktual pembelajaran di kelas.
                b. Penelitian ini bersifat kolaboratif, dalam pengertian usulan harus secara jelas menggambarkan peranan dan intensitas masing-masing anggota pada setiap kegiatan penelitian yang dilakukan, yaitu: pada saat mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, merekam data, evaluasi, dan refleksi), menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir.
               c. Dalam PTK, kedudukan dosen setara dengan  guru, dalam arti masing-masing mempunyai peran dan tanggungjawab yang saling membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.  
            7. Jangka Waktu dan Biaya Penelitian
            Usulan penelitian disusun untuk kegiatan selama 10 bulan (persiapan sampai dengan pelaporan hasil). Biaya penelitian untuk setiap usulan maksimum Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah), yang rinciannya terdiri dari:
            1. Honorarium Ketua Peneliti dan anggota (tidak melebihi dari 30% total biaya usulan).
            2. Biaya operasional kegiatan penelitian di sekolah (minimum 30% dari total biaya).
            3. Biaya perjalanan disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan, termasuk biaya perjalanan anggota peneliti ke tempat penelitian.
            4. Lain-lain pengeluaran (dokumentasi, laporan, photocopy, dan lainnya).
            8. Kriteria Seleksi
              Usulan penelitian akan diseleksi secara ketat oleh Tim Pakar dari perguruan tinggi yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (Dit.PPTK dan KPT). Kriteria evaluasi terhadap usulan penelitian PTK mencakup :
              1. Perumusan Masalah (terutama: asal, relevansi, dan cakupan permasalahan).
              2. Cara Pemecahan Masalah (terutama: rancangan tindakan, dan kontekstualitas tindakan, kriteria keberhasilan sebuah tindakan).
              3. Kemanfaatan Hasil Penelitian (terutama: potensi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas isi, proses, masukan, atau hasil pembelajaran dan/atau pendidikan).
              4. Prosedur Penelitian (terutama: prosedur diagnosis masalah, perencanaan tindakan, prosedur pelaksanaan tindakan, prosedur observasi dan evaluasi, prosedur refleksi  hasil penelitian).
              5. Kegiatan Pendukung (terutama: jadwal penelitian, sarana pendukung pembelajaran masing-masing anggota penelitian dalam setiap kegiatan penelitian, dan kelayakan pembiayaan).

              9. Pemantauan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
              Pemantauan terhadap pelaksanaan penelitian akan dilakukan oleh Tim yang ditunjuk oleh Dit.PPTK dan KPT, Ditjen Dikti menjelang penulisan laporan akhir penelitian. Pelaksanaan pemantauan akan dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian masing-masing LPTK sebagai penanggungjawab kontrak penelitian di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
              Monitoring akan diselenggarakan dengan mempergunakan  Format Pemantauan Penelitian Tindakan Kelas yang dikeluarkan oleh Dit.PPTK dan KPT (terlampir).

              10. Tata Cara Pengajuan Usulan Penelitian
              10.1. Cara Pengajuan Usulan Penelitian
              a) Diajukan lewat Lembaga Penelitian, diketahui oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan.
              b) Jumlah anggota maksimal 2 (dua) orang dari LPTK dan 3 (tiga) orang dari guru, atau seorang dosen dari LPTK dan 2  (dua) orang guru.
              c) Masing-masing LPTK  maksimal boleh mengajukan 15 usulan (penyimpangan/kelebihan dari ketentuan ini otomatis akan mengakibatkan LPTK ybs akan didiskualifikasi).
              d) Seleksi awal terhadap usulan dosen dari LPTK dilaksanakan oleh masing-masing Lemlit dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh Panduan Penyusunan Proposal PTK dan Buku Petunjuk Pelaksanaan PTK yang disusun oleh Dit.PPTK dan KPT. Berita acara seleksi perlu dilampirkan.
              e) Seorang peneliti (dosen/guru) hanya diperbolehkan terlibat dalam satu PTK atau RII, baik sebagai  ketua maupun anggota, sehingga tidak diperkenankan merangkap.
              10.2  Usulan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dengan sampul (cover)     berwarna Biru Muda dan dikirimkan ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, Lt.4, Jalan Pintu 1, Senayan-Jakarta oleh masing-masing LPTK Pengusul.
              10.3  Usulan yang tidak memenuhi ketentuan di atas akan didiskualifikasi dan usulannya tidak diperiksa.
              10.4 Usulan penelitian harus sudah diterima di Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi paling lambat 27 Januari 2005 dalam rangkap 3 (tiga)  dengan kertas HVS ukuran A-4 dan fonts 12 bertipe Times New Roman.

              Orang Bodoh Lawan Orang Pintar By Mario Teguh


              https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9SwxCo1cJl54E-ivjZNfUWoxR8HY4DW6duOH03RMjDJMrRUngVr7gBftkySnOqLoR9ENQtfp-HwBFx8Npph-8DKu1JeCeX_00y_tYjGIkiPhVXszwdx-WF_afFzDk_htcbwnDee24iwO5/s320/mario-teguh21.jpg
              Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis...
              Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
              Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.
              Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
              maka dia rekrut orang pintar yang
              tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
              Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

              Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
              mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
              membayari proposal yang diajukan orang pintar.

              Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
              maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

              Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).
              oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar
              untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

              Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
              sementara itu orang pintar percaya.
              Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
              Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

              Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan
              panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi
              staf-nya orang bodoh.

              Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
              dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
              Tapi orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar
              'meratap-ratap' kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

              Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
              untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
              waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

              Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
              Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

              Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford),
              Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
              Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya.
              Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka.
              Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.


              PERTANYAAN :
              Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
              Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
              Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
              Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??


              KESIMPULAN:
              Jangan lama-lama jadi orang pinter,
              lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

              Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
              Kata kunci nya adalah 'resiko' dan 'berusaha',
              karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
              selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
              Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
              selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
              Dan mengabdi pada orang bodoh...

              Diamanakah posisi anda saat ini...
              Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang...

              Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
              Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
              Lalu perhatikan apa yang terjadi...

              10 Cara untuk Meningkatkan Prestasi di Sekolah


              agar kalian dapat menjadi seorang murid yang berprestasi di sekolah, tips-tips dibawah ini mudah-mudahan dapat membantu adik-adik, ada 10 cara penting yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan prestasi di sekolah:

              1. Jadilah seorang pemimpin. Latihlah rasa tanggung jawabmu.
              Apabila guru meminta bantuanmu untuk mengerjakan sesuatu misalnya membersihkan kelas, jangan ragu untuk menerimanya. Ajak beberapa teman kelas dan pimpin mereka untuk membersihkan kelas bersama-sama.
              2. Mendengarkan penjelasan guru dengan baik.
              Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru apabila kamu mengetahui jawabannya. Jangan menunggu guru untuk memanggil kamu untuk menjawab pertanyaan.
              3. Jangan malu untuk bertanya.
              Selalu ajukan pertanyaan kepada guru apabila tidak mengerti tentang sesuatu hal.
              4. Kerjakan PR dengan baik, jangan selalu mencari alasan untuk tidak mengerjakannya.
              Jangan malas mengerjakan PR dengan alasan lupa atau menunda-nunda mengerjakannya. Enak kan kalau kita cepat mengerjakan PR, jadi masih punya banyak waktu untuk bermain dan nonton TV deh!
              5. Setiap pulang dari sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi diajarkan.
              Nanti sewaktu ada ulangan jadi tidak banyak yang harus dipelajari! Asyik!
              6. Cukup istirahat, makan dan bermain.
              Semuanya dilakukan secara berimbang. Setelah pulang sekolah, kita sering ingin cepat-cepat bermain dan melupakan segala hal penting lainnya, contohnya makan dan istirahat. Padahal setelah seharian di sekolah, tak terasa badan kita membutuhkan masukan energi tambahan yang bisa didapatkan dari istirahat dan makanan yang kita makan. Oleh karenanya kita harus dapat membagi waktu untuk makan, istirahat dan bermain. Kalau semuanya dilakukan dengan baik, badan jadi segar setiap hari! Jadi tidak sering mengantuk di kelas!
              7. Banyak berlatih pelajaran yang kurang disuka.
              Apabila kamu tidak menyenangi suatu mata pelajaran, contohnya matematika, maka banyak-banyaklah berlatih, mengikuti kursus atau belajar berkelompok dengan teman. Sehabis belajar bisa bermain dan menambah teman baru di tempat kursus. Selain itu, siapa tahu dari kurang menyukai matematika, kalian malahan menyukainya.
              8. Ikutilah kegiatan ektrakurikuler yang kamu senangi.
              Cari tahu kegiatan apa yang cocok dan kamu suka. Contohnya apabila kalian suka pelajaran tae kwon do, cobalah untuk mengikuti kursus dari kegiatan tersebut, sehingga selain belajar pelajaran-pelajaran yang diajarkan di sekolah, kalian juga dapat mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah.
              9. Cari seorang pembimbing yang baik.
              Orangtua adalah pembimbing yang terbaik selain guru. Apabila ada yang kurang jelas dari keterangan guru di sekolah, kalian dapat menanyakan hal tersebut kepada orang tua. Selain itu, kalian juga dapat belajar dari teman yang berprestasi.
              10. Jangan suka mencontek teman.
              Kalau mencontek, kamu bisa bodoh karena tidak berpikir sendiri. Lagipula belum tentu, teman yang kamu contek itu menjawab pertanyaan dengan benar. Belum lagi kalau ketahuan guru dan teman lain, malu kan? Kalau kamu rajin b

              Tips belajar IPS dengan metode Teka Teki Silang (TTS).


              OLEH : ARDY WIDYARSO

              Latar belakang
              Cukup banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar menguasai materi ajar IPS.Kesulitan dalam belajar IPS lebih disebabkan tingkat minat baca yang rendah, serta ketergantungan siswa dalam belajar terhadap guru. Jika tidak ada guru/guru tidak hadir maka siswa yang kurang mandiri dan tidak terbiasa belajar secara mandiri akan memilih menunggu atau bahkan bermain/bercanda dengan rekan sekelasnya. Survey dan pengamatan sekilas yang selalu saya lakukan ketika mengajar, dengan bertanya pada siswa yang mengalami kesulitan belajar IPS mendapati jawaban yang hampir sama. Jawabannya: malas membaca, bersifat hafalan yang membosankan, tidak menarik dan berbagai alasan lain yang bermuara pada rendahnya minat baca siswa terhadap pelajaran IPS.
              Memang tidak perlu dipungkiri bahwa ada banyak materi ajar IPS yang mengalami pengulangan-pengulangan di level SD-SMP-SMA, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi dalam wujud berbeda. Pun ditambah lagi harus menghafal sederet fakta kuno yang tidak pernah dialami subyek belajar, misalnya materi sejarah. Menjenuhkan, tidak menarik, dan sampai pada alam bawah sadar otak manusia yang membebani.
              Kondisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
              Tiga dasawarsa yang telah lalu, bahkan masih sering terbawa hingga kini, guru memainkan peran besar dalam KBM di kelas. Guru menjadi pusat belajar dan ‘dianggap’ serba tahu, sebagai model ideal dan siswa yang kini dipandang sebagai subyek belajar mengikuti cara dan arahan guru. Peran siswa, mendengar, mencatat, bertanya jika tidak tahu/tidak jelas, serta kerjakan tugas maupun PR. Arah proses KBM yang searah Guru-Murid kita alami dalam belajar IPS pada dekade 1970-an. Proses belajar  model di atas jika kita mau meneliti, masih banyak dilakukan guru, terutama pada sekolah-sekolah terpencil serta kurang dalam sarana dan prasarana untuk menunjang proses kreatif.
              Alat bantu dalam belajar cukup berpengaruh terhadap proses serta kualitas institusionalisasi materi ajar kepada para siswa. Secara proses, alat bantu mempercepat/membantu pemahaman. Secara kualitas alat bantu ajar menguatkan institusionalisasi materi ajar pada siswa. Memperkuat daya ingat. Alat bantu mengajar dapat diperoleh dari membeli maupun dari kreativitas guru serta siswa itu sendiri. Reka cipta guru dalam membuat alat bantu mengajar mengilhami murid untuk menduplikasi.
              Kondisi fisik kegiatan belajar mengajar yang ideal kondusif, nyaman dan tenang pada ruang ber-AC, dengan fasilitas buku yang tersedia (pegangan siswa maupun guru, serta map, charta, model, gambar, media AVA=audio visual aid, komputer, internet access, encarta, LCD+Screen) diyakini ikut mendorong kualitas pebelajaran. Semakin banyak melibatkan indera manusia (lihat, dengar,raba, cicip, cium) dalam proses belajar, telah diteliti akan lebih berhasil dibandingkan hanya melibatkan indera pendengaran saja (dalam metode ceramah).
              Peran siswa dalam proses belajar juga merupakan satu kondisi yang membedakan kualitas out put siswa. Memberikan peran yang besar dalam proses belajar pada siswa (student center learning) pada masa kini telah menggantikan peran guru sebagai pusat/sumber. Ubah gaya transfer ilmu guru-siswa yang cenderung searah menjadi guru hanyalah sebagai fasilitator dan regulator proses belajar. Guru memberikan pengarahan apa yang akan dilakukan siswa untuk menguasai kompetensi tertentu, dan siswa dipersilakan mencapai kompetensi itu dengan caranya sendiri. Guru memfasilitasi alat-alat belajar yang diperlukan dan telah mempersiapkannya.
              TTS = Teka Teki Silang sebagai alat bantu KBM-IPS
              Dua tahun berturut-turut (2006-2007) saya menerapkan salah satu alternatif belajar IPS, khususnya untuk materi ajar Sejarah, Ekonomi, Geografi yang bersifat hafalan. Prinsip belajar yang menyenangkan, bebas-kreatif, belajar sambil bermain, dengan persentase keterlibatan siswa yang tinggi saya integrasikan. Cara belajar (pola ajar) yang saya praktikkan pada siswa SD-YPJ-KK ini saya namakan: BELAJAR IPS DENGAN TTS  . Melalui proses belajar seperti langkah-langkah yang akan diterangkan di bawah, guru mencoba membangun pemahaman siswa dari pengalaman belajarnya berdasarkan pada pengetahuan yang dimilikinya. Pembelajaran dikemas menjadi proses mengkonstruksi dan bukan menerima pengetahuan (konstruktifisme teori). Mencoba diubah dari pola menghafal menjadi mulai mencari pemahaman-pemahaman. Siswa mencoba menemukan dan mencari sehingga terjadi perpindahan dari mengamati menjadi memahami. Menemukan jawab dengan berfikir kritis mencari melalui ketrampilan belajarnya (inquiry proses). Proses belajar berlangsung menyenangkan serius tetapi santai. Siswa menggunakan sumber-sumber yang tersedia dan secara aktif mencari serta menggunakannya. Last but not least, ketika siswa mengerjakan TTS-nya bunyikan musik klasik pelan atau instrumen-nya Kitaro. 
              Langkah-langkah, serta alat bantu/media yang diperlukan dalam pola ajar belajar IPS dengan TTS adalah sebagai berikut:
              A.      Alat bantu/media
              1. Buku paket pegangan belajar siswa
              2. Daftar Konsep, pertanyaan dan pernyataan (sheet)
              3. Stabilo atau pulpen merah
              4. Penggaris
              5. TTS = Teka Teki Silang dan daftar pertanyaannya
              6. Charta, Gambar, Peta/Atlas atau Globe (telah ditempel/display di dinding)
              7. Bahan tayang (ppt), Komputer, LCD+Screen (optional)
              B.       Langkah-langkah
              1. Persiapan Guru
              a. Mempersiapkan TTS (blank crossword, soal-soal, dan jawaban lihat contoh)
              b. Membuat ringkasan materi (konsep-konsep) secara urut dalam bentuk daftar pertanyaan dan pernyataan (bentuk sheet)
              c. Mempersiapkan bahan tayang (ppt)
              d. Mempersiapkan alat evaluasi

              2. Langkah KBM Belajar IPS dengan TTS
              a. Menugaskan siswa membaca Buku Paket pegangan siswa (materi topik yang akan dibahas pada TTS) seminggu sebelum kontes mengisi TTS-IPS.
              b. Kontes mengisi TTS-IPS dengan batasan-batasan (boleh buka buku, yang tercepat dan benar memperoleh reward)
              c. Ketika memperoleh jawaban TTS dari buku paket, maka jawaban pada buku paket tersebut harus digarisbawahi atau distabilo (untuk belajar dalam persiapan menghadapi assesment kompetensi dasar tersebut).
              d. Saat mengerjakan TTS-IPS, siswa bebas melakukan dengan cara masing-masing dengan sumber-sumber belajar yang tersedia di kelas IPS. Yang terpenting adalah mengerjakan sendiri. (tidak mencontek, tidak tanya teman tetapi melihat buku, dan sumber yang tersedia). Guru memastikan bahwa jawaban ada pada sumber-sumber belajar yang disediakan.
              e. Usai mengerjakan, hasil pekerjaan dikumpulkan dan langsung diadakan koreksi silang, sambil menyampaikan jawaban benar atas pertanyaan TTS. Pada saat ini dapat diadakan dialog untuk memecahkan persoalan kesulitan siswa dalam proses mengisi TTS-nya, serta penjelasan tentang hal-hal yang tidak dipahami siswa.
              f. Guru memberikan nilai/skor dan didokumentasi sebagai hasil unjuk kerja belajar siswa (dimasukkan ke nilai tugas).
              g. Guru-Siswa bersepakat mengenai waktu Uji Kompetensi untuk menguji  apakah siswa telah menguasai kompetensi yang telah dipelajarinya. Bentuk Uji Kompetensinya dapat berupa TTS-IPS juga, dengan format TTS yang berbeda dan dibatasi dengan waktu serta close book.
              h. Hasil assesment dapat memberi gambaran seberapa penguasaan siswa atas kompetensi yang telah dipelajari.
              SELAMAT MENCOBA !! 

              Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah

              Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

              Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
              1. Belajar KelompokBelajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
              2. Rajin Membuat Catatan Intisari PelajaranBagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
              3. Membuat Perencanaan Yang BaikUntuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
              4. Disiplin Dalam BelajarApabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
              5. Menjadi Aktif Bertanya dan DitanyaJika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
              6. Belajar Dengan Serius dan TekunKetika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
              7. Hindari Belajar BerlebihanJika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
              8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan UjianHindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
              Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.


              Senin, 28 Mei 2012

              Daftar E-Mail Guru-guru SMPN 1 Arjawinangun


              From: mudasir shiba <mudasir_shiba@yahoo.com>
              To: Ahmad Jumhur <jumhurahmad@yahoo.com>; Akhmad Septiyono <akhmadseptiyono@ymail.com>; Badriyah Spdi <badriyah_spdi@yahoo.co.id>; Budi Wahyudi <wahyudi_budi79@yahoo.com>; dyah wulandari <wulan_wukiaki@yahoo.com>; Akhmad Septiyono <akhmadseptiyono@myopera.com>; """ekahendarti@yahoo.com""" <ekahendarti@yahoo.com>; Enjoy Nay <enjoy_nay@yahoo.com>; eryana Yushida <eryanayushida@yahoo.com>; Haji Khozin <haji.khozin@yahoo.com>; "Yono""" <haryono67@yahoo.com>; HENI MARHAENI <henimarhaeni93@yahoo.com>; Heru Purwanti <purwanti_heru15@yahoo.com>; Juhdi Amien <juhdiamien@yahoo.co.id>; Kartiwan Kartiwan <kartiwansita@gmail.com>; Makhyudin Afif <makhyudinjass@yahoo.co.id>; Makmuri Munawar <makmuri30@yahoo.com>; Maman Durachman <mandur25@yahoo.com>; Mudasir <noreply+J111284103@twoomail.com>; mudasir shiba <mudasir_shiba@yahoo.com>; """mustikawatisiska@yahoo.com""" <mustikawatisiska@yahoo.com>; Nana Umiyanah <nanaumiyanah@gmail.com>; Nurin Purbadiyani <nurinpurbadiyani@rocketmail.com>; """praptimeyanti@ymail.com""" <praptimeyanti@ymail.com>; ricca safrotun <icha_leogirl86@yahoo.com>; """rosse1983@yahoo.co.id""" <rosse1983@yahoo.co.id>; Sayidi Say <sayidisay75@yahoo.co.id>; Sobirin Ipa <sobirinkeren53@yahoo.com>; sport education <sporteducation88@yahoo.co.id>; Suhaelih Eli <eli.suhaelih@yahoo.com>; sumarno S.Pd <aden_sumarno@yahoo.com>; Syamsudin Simon <syamsudinsimon@yahoo.co.id>; Umiyanah Lukman <umiyanahlukman@yahoo.com>



              Fw: tugas remedial ips

               

                

                

                

                

                


              Fathya Belinda
              VII C
              09


              Fw: tugas remedial ke 2 punya firda, kelas 7c



















              ----- Forwarded Message -----
              From: Firda Luthfiatika jannah <firda_luthfiatika@yahoo.com>
              To: "aden_sumarno@yahoo.com" <aden_sumarno@yahoo.com>; "Jemaras@ymail.com" <Jemaras@ymail.com>
              Sent: Monday, May 21, 2012 11:38 AM
              Subject: tugas remedial ke 2 punya firda, kelas 7c



              Fw: tugas remedial IPS






              ----- Forwarded Message -----
              From: Imam Syaikhu <imam.syaikhu@yahoo.com>
              To: "jemaras@gmail.com" <jemaras@gmail.com>; "aden_sumarno@yahoo.com" <aden_sumarno@yahoo.com>
              Sent: Thursday, May 24, 2012 9:41 AM
              Subject: tugas remedial IPS